Rabu, 1 Februari 2016 dini hari tampak lendir di celana dalam. Lendir itu bewarna bening dan lengket. Sepintas sangat mirip dengan ingus. Lendir tersebut mampu membuat celana saya basah, hingga saya harus ganti celana berkali-kali. Beberapa hari sebelumnya ada bercak darah di dalam celana dalam saya. Saya khawatir lendir tersebut merupakan rembesan air ketuban. Saya mencoba mencari informasi melalui internet mengenai lendir tersebut, Namun, kekhawatiran saya membuat saya kesulitan memilah dan mencerna berbagai informasi yang disajikan oleh internet. Yap, tidak bisa dipungkiri, luapan informasi seringkali membuat kita makin kebingungan. Lendir tersebut terus keluar hingga pagi hari. Pada pukul 7 pagi saya bergegas pergi kontrol ke rumah sakit. Ibu saya meyakinkan bahwa lendir tersebut bukanlah ketuban. Sebab menurut beliau, air ketuban mengalir dengan deras, seperti air pipis yang tidak tertahankan, sedangkan lendir yang saya alami hanyalah rembesan. Menurut ibu, le...
Belajar memaknai setiap alur hidup. Alur itu kini diabadikan dalam tulisan. Berharap tulisan ini akan membantu mengingatkan kembali alur hidup yang telah dilalu, terutama saat nanti rambut di kepala tidak hitam lagi.